Saksikan Festival Subak Karangasem 2017 Di Bali
ReyGina Wisata | Pemerintah Kabupaten Karangasem akan menggelar Festival Subak Karangasem 2017
(FSK) pada tanggal 14 - 16 September 2017 yang akan dipusatkan di
Lapangan Mamed, Desa Sinduwati, Kecamatan Sideman, Kabupaten Karangasem
atau daerah ujung timur Pulau Bali. Kegiatan gotong royong massal ini
akan melibatkan seluruh OPD dilingkungan Pemenerintah Kabupaten
Karangasem dan masyarakat setempat.
Festival Subak Karangasem 2017 diharapkan dapat menginisasi tumbuhnya sinergi
pertanian dengan pariwisata. mengedukasi petani dan masyarakat didalam
penerapan teknologi pertanian serta menumbuhkan ekonomi kreatif yang
berbasis pertanian.
Dalam
Festival Subak Karangasem 2017 yang pertama ini bisa menjadi momentum kebangkitan
para petani di Kabupaten Karangasem dengan penerapan teknologi pertanian
yang tepat guna, sehingga nantinya dapat menghasilkan hasil pertanian
yang berkualitas yang pada akhirnya dapat mensejahterakan masyarakat
Kabupaten Karangasem.
Buat
Anda yang ingin Menyaksikan Festival Karangasem 2017 Di Bali yang akan
digelar dalam waktu 3 hari ini akan dilakukan acara demo alat mesin
pertanian, berbagai lomba, temu usaha, forum petani muda, field trip,
farm trip, dan juga memamerkan hasil-hasil pertanian yang telah
diperoleh oleh Kabupaten Karangasem.
Seperti
yang sudah Anda ketahui bahwa Subak adalah organisasi kemasyarakatan
yang khusus mengatur sistem pengairan sawah (irigasi) yang digunakan
dalam bercocok tanam padi di Bali, Indonesia.
Subak
pada umumnya memiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik atau Pura
Bedugul. yang khusus dibangun oleh para pemilik lahan dan petani yang
diperuntukan bagi Dewi Kemakmuran dan Kesuburan, Dewi Sri. Sistem
pengairan ini biasanya diatur oleh seorang pemuka adat yang juga seorang
petani di Bali.
Baca Juga : Pura Taman Saraswati, Mengenal Budaya Bali Di Ubud
Baca Juga : Pura Taman Saraswati, Mengenal Budaya Bali Di Ubud
Subak
telah dipelajari oleh Clifford Geertz. Sedangkan J. Stephen Langsing
telah menarik perhatian umum tentang pentingnya sistem irigasi
tradisional. Ia mempelajari pura-pura di Pulau Bali, terutama yang
diperuntukan bagi pertanian yang biasa dilupakan oleh wisatawan asing.
Pada
tahun 1987, Lansing bekerjasama dengan petani-petani di Pulau Bali
untuk mengembangkan teknologi komputer sistem Irigasi Subak. Dengan itu
ia membuktikan keefektifan Subak serta pentingnya sistem ini sehingga
pada tahun 2012, UNESCO mengakui bahwa Subak (Bali Culture Landscape)
sebagai Situs Warisan Dunia pada sidang pertama yang berlangsung di
Saint Petersburg, Rusia.
Nah selain dapat Menyaksikan Festival Subak Karangasem 2017, Anda juga diajak untuk menyaksikan keindahan alam Karangasem pada Bali Culture Landscape.
sumber; v2.karangasemkab.go.id
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah yang sopan
Sesuai dengan isi postingan